Archive for the ‘Manokwari’ Category

Today is Papua Holiday

February 5, 2009

 

Today is Thursday, 5 February 2009. Papua is publishing an official holiday for commemorating the 154th Bible Service (Pengkabaran Injil ).  Some agendas that happened are at least the inauguration of  a Nabire Regent and discussion of a book entitle  Fajar Merebak di Tanah Papua written by  Pdt Reiner  Schuimaan.  The number 154 is counted from the beginning of Bible entering at Mansinam Island.  Mansinam island of 410,97 ha which located at Doreri Bay  is an interesting tourism destination.  Last year, we crossed it by using a traditional long boat with a price of  3.000 Rupiahs for  10 -15 minutes.  Not only we visited Gua Kelelawar but also some historical places that on February 5, 1855 tho Germany, Carel William Otto and Johan Gotlob, put their steps. Happy Holiday.

Peaceful Message from a Papuan Brilliant Artist.

September 23, 2008

Peace Dancing by Yenno

Peace Dancing by Yenno

Franky Yenno is a Papuan artist living in Manokwari. His concern on peaceful society has been delivered through his art such ac carving.  His artwork is to remind Papuan people who coming from hundred of tribes to promote peace in order to develop Papua  land and to live side by side with other Indonesians equally. One of his art carving said  that Hukum Adat or customary law is a means to be used to reach  peace agreement.

 

After agreement, they  celebrate it in a number of rituals such as Barapen (meaning Bakar Batu – burning stone) ceremony and Peace Dancing.  After getting war, they could dance together hand in hand as brothers and sisters.

 

 

Ketua Pemuda Adat Papua wilayah Manokwari Elimelech Obeth Kaiway Cegah Aksi Separatis

March 14, 2008

MANOKWARI- 12 Aktivis West Papua National Autority (WPNA) wilayah II Manokwari bersama badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Manokwari, Kamis, 13 3 2008, demontrasi di depan kantor DPRD Kabupaten Manokwari menolak kehadiran peraturan pemerintah (PP) nomor 77 Tahun 2007 tentang lambang daerah yang melarang penggunaan bintang kejora sebagai bendera daerah.

Aksi turun jalan yang mengatasnamakan BEM se-Kota Manokwari dimulai disamping Gedung Olahraga (GOR) Sanggeng bergerak berjalan kaki menuju Kantor DPRD Kabupaten Manokwari. Tepat di jembatan Sahara bendera bintang kejora yang terbuat dari kertas manila sempat dibentangkan. Namun Ketua Pemuda Adat Papua wilayah Manokwari Elimelech Obeth Kaiway langsung melarang dan diserahkan ke polisi. Tidak lama kemudian, Wakil Ketua II Bons S Rumbruren, S.Sos keluar dari dalam kantor untuk menemui pendemo. Beberapa mahasiswa yang hadir dari Unipa (jas almamater warna kuning), STIH dan WPNA.  Diantara para pendemo disusupi segelintir orang yang meneriakkan kemerdekaan West Papua, yang salah satunya Juru bicara WPNA Jack Wanggai. Ia berorasi di hadapan massa dan Wakil Ketua II DPRD Manokwari dengan mempropagandakan bahwa telah berlangsung negosiasi internasional antara pemerintah Indonesia dengan Papua. Jack juga mengatakan meski Indonesia sebagai ketua komisi dekolonisasi di PBB bukan masalah, karena ratusan negara-negara yang ada di PBB yang akan memilih untuk menentukan. Usai penangkapan, Kapolres AKBP Drs Yakobus Marjuki di hadapan pendemo langsung memberikan pengarahan.  Tak lama, Ketua Forum Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa Wilayah Manokwari Abner Arie Aisoki langsung membacakan pernyataan sikap. Antara lain, pertama meminta Majelis Rakyat Papua (MRP) dibubarkan. Kedua, pemerintah inkonsistensi menjalankan UU nomor 21 tahun 2001 tentang Otsus Papua. Ketiga, menolak dengan tegas peraturan pemerintah Nomor 77 Tahun 2007. Keempat, pemerintah NKRI se-segera mungkin melakukan perundingan bermartabat dengan semua komponen rakyat Papua. Terakhir, pendemo mendesak PBB se-segera intervensi tanah Papua demi kemanusiaan dan memberi referendum bagi bangsa Papua. Usai membacakan pernyataan sikap langsung diserahkan kepada DPRD yang diterima wakil Ketua II Bons S Rumbruren yang didampingi sejumlah anggota DPRD lainnya.  Sementara Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Manokwari Bons S Rumbruren usai menerima aspirasi dari mahasiswa mengaku aspirasi penolakan PP 77 akan segera disampaikan kepada DPRD Provinsi Papua dan Papua Barat serta MRP. Selanjutnya aspirasi ini akan disampaikan kepada pemerintah pusat. Kuasa hukum Jack Wanggai, Yan Christian Warinussy, SH yang dikonfirmasi via ponselnya mengakui klienya sudah berada di Polres Manokwari untuk menjalani pemeriksaan di ruang Reskrim. Kapolres AKBP Drs Yakobus Marjuki usai demo mengatakan Juru bicara WPNA Jack Wanggai telah memenuhi unsur-unsur untuk ditangkap.